Rabu, 27 Juli 2011

Dia


Dia

Dia,
sesosok tubuh yang selalu kurindukan
sesosok manusia yang selalu sulit kutebak
seseorang yang kusayangi tanpa perlu alasan
dialah, AYAHKU

Dia,
yang hingga nafas terakhirnya terus menasihatiku
Dia,
yang menginginkan aku menjadi bintang di langit yang kelam
Dialah alasan aku bertahan dalam perjuanganku

Janganlah sinarmu padam dalam hatiku
biarkan sinarmu abadi
layaknya sinar mentari

3 Hurufku


Puisi
Tema             : Perjuangan
Penulis          : Eka Yudith Isabella RI (XII IPA 5/ 26)
3 Hurufku

Dia,
Sosok orang yang sangat kukagumi
Sesosok wanita yang begitu mengenalku
Wanita yang telah berjuang menghidupiku
Wanita yang tidak pernah mau kenal lelah demi diriku

Wanita itu berjuang sendirian
Dia berjuang mati-matian agar hidupku sempurna
Segala hal dia upayakan bagiku
Agar aku sama seperti yang lain

Dia selalu ada bagiku
Dia selalu memberikan yang terbaik bagiku
Sering kali aku membuatnya sedih
Perintahnya tak kuacuhkan
Apa yang diingininya kutepis dengan bantahku



“Siapa kau? Ini hidupku! Aku yang menjalaninya! Kau tak perlu mengaturnya!”
Sering kali aku melontarkan kalimat itu
Dan seketika itu juga
Air bening itu mengalir di pipi mulusnya
“Aku tak peduli! Biarkan saja dia menangis!”

Betapa menyedihkannya aku
Aku memperlakukan wanita itu
Wanita yang telah mempertaruhkan hidup dan matinya demiku
Seperti tumpukan rongsokan

Ibu, maafkan aku
Terlalu banyak perbuatanku yang menyedihkan hatimu
Terlalu sering aku menghancurkan harapanmu

Ibu,
Tetaplah berdoa bagiku
Tetaplah berjuang bagiku
Karena aku,
Aku akan berjuang bagimu
Terima kasih, 3 hurufku

Tanpa Judul

dalam hening malam ini

engkau temukan yang kau impikan

namun, semua terasa hampa

nama itu, suara itu sudah bukan milikmu lagi

ingin kau kembali ke masa itu

saat di mana kau bebas bersamanya



malam-malammu tak lagi sama

engkau merasa hampa, kosong

ingatanmu kembali ke masa itu

lampau, terlampau sulit mendapatnya kembali

kau bukan miliknya lagi

ya, kau hanya masa lalunya
 


 lama kau menanti hadirnya kembali dia di sisimu

angan dan mimpimu itu sungguh tak berarti lagi

entah di mana dirinya sekarang

lelah kau hadapi penantian ini

akankah dia kembali padamu?

nama itu, ya, kau merindukannya

gemuruh kerinduanmu itu sudah tak terbendung lagi